Sunday, November 23, 2008

Lupakan Aku

Berusahalah… untuk mengerti bahwa di dunia yang fana ini kita terlahir tak sempurna
Bahwa apa yang kita harap tak selalu bisa kita dapat, juga harus kau ingat
Kuatkanlah… dan mengerti bahwa hati terapuh dapat pula menjadi kekuatan baru
Bahwa apa yang terlewati mampu berikan pengalaman berharga untuk esok hari
Lupakan aku… bukan karna ku tak lagi mencintaimu seperti dulu
Proses pendewasaan diri tak selamanya mengenakkan hati, susah di arti
Tataplah masa depan ! jangan jadikan kepergianku ini sebagai satu rintangan
Ketulusan… t’lah tiba waktunya juga berbicara tentang pengorbanan
Aku pergi sejak hari ini bukan karna tak lagi mencintai
Aku tersenyum saat bertemu bukan karna bahagia meninggalkanmu
Aku begini…menyakiti hati bukan juga ingin kau musuhi
Hatiku pun menangis…tak hanya jiwamu yang teriris
Semoga perpisahan ini hanya sesaat
Semoga engkau mampu menatap kuat
Semoga terjaga semua hasrat
Hingga tiba lagi waktunya Tuhan persatukan kita erat


Sumber : www.anggrekbiru.com

Tuesday, November 11, 2008

Kelak Kita Bertemu

Di satu waktu di saat kau tak memperkirakannya
Di satu waktu di saat kau tak menginginkannya
Kita akan bertemu… dan aku kan melihatmu lebih dulu
Kan kubuat dunia tahu, tentang butanya mata hatimu
Di satu waktu di saat kau merasa terbebas dari semua
Di satu waktu di saat kau t’lah kembali ‘merdeka’
Kubangunkan engkau… dan tunjukkan bahwa karma itu ada
Saat sesal tak berarti… saat waktu tak sempat kembali
Kelak kita bertemu… kelak ku kan berdiri di hadapanmu…
Menghentikan semua dusta yang berusaha kau tanamkan
Membagimu sedikit rasa tanggung jawab yang tak kau punya
Dengan semua cara yang takkan pernah mampu kau lupakan
Sampai jumpa…!

Sumber : http://www.anggrekbiru.com

Tuesday, November 4, 2008

Kata Mutiara Kahlil Gibran

“…pabila cinta memanggilmu…
ikutilah dia walau jalannya berliku-liku…
Dan, pabila sayapnya merangkummu…
pasrahlah serta menyerah,
walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…”
(Kahlil Gibran)

“Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui.
Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi.
Namun jiwa tetap ada di tangan cinta…
terus hidup…
sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…”
(Kahlil Gibran)

“Jangan menangis, Kekasihku…
Janganlah menangis dan berbahagialah,
karena kita diikat bersama dalam cinta.
Hanya dengan cinta yang indah…
kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan,
pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan”
(Kahlil Gibran)